Latest Post

Selalu Rindu Kembali ke Baitullah


Selalu Rindu Kembali ke Baitullah


Saat menunaikan ibadah haji, Anda akan merasakan kenikmatan yang berbeda di Mekkah, Arab Saudi. Meski sudah berada di Tanah Air, rasa rindu untuk kembali ke Baitullah selalu ada.
Menunaikan rukun Islam ke-5 yaitu naik haji, wajib hukumnya bila rezeki sudah berkecukupan, badan sehat dan masih muda. Bila Anda memiliki semua itu, bersegeralah untuk memenuhi panggilan-Nya beribadah ke Tanah Suci.

Saat musim haji, maka berduyun-duyun umat Islam datang dari segala penjuru dunia untuk memenuhi panggilan-Mu ke Tanah Suci. Menunaikan ibadah haji atau berumroh, semata-mata untuk mendapatkan ridho dari-Nya.

Meskipun Anda telah menunaikan ibadah haji, tentunya Anda masih ingin kembali ke Baitullah. Bila semuanya memungkinkan, ingin selalu menumpahkan rasa rindu dengan Tanah Suci dengan berumroh.

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan, jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku dan yang sujud." Demikian firman Allah dalam QS Al Baqarah, ayat 125.

Tangis tak pernah bisa terbendung, ketika membaca doa Tawaf Wada. Lantunan doa di depan Ka'bah, di antara Maqom Ibrahim dan Hijir Ismail. Saat itu, hati terasa sedih ketika hendak berpamitan pulang.

"Bismillah, Allahu Akbar, Maha Suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah jua, tiada Tuhan yang disembah selain Allah dan Allah Maha Agung.  Ya Allah, Engkau sendiri telah memudahkan aku untuk datang ke negeri Mu ini dan Engkau telah menympaikan nikmat-Mu untukku.
Sekarang izinkan aku untuk pulang. Ya Allah janganlah Engkau jadikan waktuku ini  masa terakhirku dengan rumah-Mu. Sekiranya Engkau jadikan masa terakhirku maka  gantilah surga untukku dengan rahmat-Mu. Wahai Tuhan yang maha Kasih Sayang lebih dari segenap yang kasih, amin ya rabbal alamin."

Sebentar lagi saudara-saudara kita akan melakukan wukuf di Arafah. Selanjutnya, mereka akan melempar Jumrah dan Tawaf Wada. Insya Allah, selama melaksanakan ibadah haji, mereka bisa menjadi haji mabrur saat pulang ke Indonesia.

5 Tempat Berdoa yang Dikabulkan Saat Haji

  Tempat Berdoa yang Dikabulkan Saat Haji

Makkah - Saat ibadah haji, setidaknya ada lima tempat yang selalu didatangi umat Muslim. Tempat-tempat tersebut pun diyakini jamaah haji sebagai tempat mustajab atau dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan. Apa saja?

Ibadah haji adalah traveling spiritual umat Muslim ke Arab Saudi. Di sanalah mereka melakukan rangkaian ibadah haji dari tanggal 8 sampai 10 Dzulhijah. Disusun detikTravel, Selasa (8/10/2013) berikut lima tempat berdoa saat haji yang diyakini akan dikabulkan Allah:

1. Kawasan Masjidil Haram

Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 4 juta jamaah. Umat muslim yang berdoa di sana, diyakini bakal dikabulkan dan mendapat pahala berlipat ganda. Beberapa titik di masjidnya pun juga dianggap mustajab.

Beberapa titik tersebut adalah Makom Ibrahim, Hijr Ismail, Hajar Aswad, Bukit Shafa dan Marwah, dan Rukun Yamani. Umat Muslim yang beribadah haji selalu menyempatkan salat, berdzikir, dan berdoa di titik-titik tersebut. Masjidil Haram pun selalu penuh jamaah selama 24 jam.
2. Padang Arafah
Padang Arafah merupakan daerah yang luas di sebelah timur Kota Makkah. Di sinilah umat muslim melakukan wukuf saat melakukan ibadah haji, tepatnya saat tanggal 9 Dzulhijah. Jabal Ramah yang ada di sana juga diyakini sebagai tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah turun ke bumi.

Ibadah wukuf dilakukan oleh jamaah haji dari tengah hari sampai sore hari. Umat muslim di sana menghabiskan waktu dengan salat, berdzikir, atau membaca Al Quran. Saat wukuf inilah, umat Muslim percaya kalau doa yang dipanjatkan akan lebih cepat dikabulkan.






3. Muzdalifah
Muzdalifah berada di antara Makkah dan Mina. Inilah tempat para jamaah haji singgah setelah dari Padang Arafah. Mereka melakukan ibadah salat Maghrib dan Isya, lalu bermalam di dalam tenda. Lalu, mereka juga mengumpulkan batu kerikil untuk dilemparkan saat Jumroh.

Wajib hukumnya bermalam di Muzdalifah saat melakukan ibadah haji. Saat malam hari, tak sedikit jamaah haji yang bangun dan melakukan salat malam di sana. Mereka lalu melantunkan ayat suci Al Quran dan berdzikir hingga waktu Shubuh tiba.






4. Jamarat
Jamarat adalah tempat melempar batu kerikil kepada tiga pilar batu dan letaknya berada di Mina. Sejarahnya, Nabi Ibrahim melempar setan dengan batu di ketiga tempat ini ketika menggodanya agar tidak mengurbankan Nabi Ismail. Melempar batu kerikil tersebut juga disebut sebagai Jumroh.

Tiga tempat untuk Jumroh tersebut adalah Jumrotul Aqoba, Jumratul Wustho, Jumratul Ula. Di sini para jamaah haji juga berdoa agar terlindungi dari godaan-godaan setan yang terkutuk.







5. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid bersejarah dan paling penting bagi umat Muslim. Sebabnya, masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad dan terdapat makamnya di dalam masjid tersebut.

Memang, Masjid Nabawi sebenarnya tidak termasuk dalam rangkaian ibadah haji. Meski begitu, para jamaah haji selalu menyempatkan datang ke sana. Mereka ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad dan beribadah di dalam masjidnya.

Bisa Melihat Ka'bah Dari 5 Hotel Ini

Keren! Bisa Melihat Ka'bah Dari 5 Hotel Ini

Jutaan umat Islam tengah menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi. Melihat Ka'bah yang menjadi kiblat salat selalu menjadi momen mengharukan. Menginap di 5 hotel ini akan membuat Anda tak lepas pandangan dari Ka'bah.

Betapa indahnya melihat Masjidil Haram lengkap dengan Ka'bah di tengahnya saat Anda membuka jendela kamar. Pemandangan indah ini bisa Anda nikmati di beberapa hotel yang ada di sekeliling Ka'bah. Disusun detikTravel, Selasa (23/10/2012) berikut 5 hotel yang memiliki pemandangan indah Ka'bah langsung dari kamarnya:

1. Swiss Hotel Makkah

Inilah hotel paling besar di Arab Saudi sampai saat ini. Ditengok dari situs resminya, Swiss Hotel Makkah memiliki 1.487 kamar deluxe dan suite yang tentu akan memanjakan semua tamunya. Bangunan yang modern dan elegan sengaja dibuat menghadap Masjidil Haram agar banyak kamar yang menghadap Ka'bah.

Hotel ini dibuka awal Agustus 2012 lalu, namun sudah banyak wisawatan yang menginap di sini. Jika tak sempat turun ke Masjidil Haram, hotel ini memiliki ruang salat terbuka di lantai 8 yang mampu menampung hingga 800 orang. Salat di sini, para tamunya masih tetap bisa melihat Ka'bah di bawah sana.

2. Zam-zam Tower

Zam-zam Tower menjadi hotel saingannya Swiss Hotel Makkah. Sampai saat ini, Zam-zam Tower adalah hotel yang paling dekat dengan Masjidil Haram. Hotel ini hanya berjarak 1-5 meter dari halaman depan Masjidil Haram.

Zam-zam Tower kerap menjadi tempat menginap jamaah Haji eksklusif. Letaknya yang dekat dengan Ka'bah dan pelayanannya yang baik membuatnya jadi pilihan yang sempurna bagi para jamaah. Saking dekatnya dengan Ka'bah, para tamu hotel bisa langsung melihat Ka'bah saat membuka jendela kamarnya.

3. Dar Al Tawhid Intercontinental

Meski bukan yang terdekat dari Masjidil Haram, namun Dar Al Tawhid Intercontinental didaulat menjadi hotel terbaik di Mekkah. Selain kamar-kamarnya memiliki pemandangan ke Masjidil Haram, restoran-restoran yang ada di hotel ini juga memiliki pemandangan yang sama.

Letaknya memang tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram, hanya butuh jalan kaki sekitar 1,5 menit saja. Jika Anda menginap di sini dan ingin menghadap ke Ka'bah, pilihlah kamar yang menghadap ke arah timur laut. Juga, jangan memilih kamar yang terlalu tinggi agar Ka'bah tidak tampak terlalu kecil.

4. Moevenpick Hajar Hotel

Moevenpick Hajar Hotel disebut-sebut sebagai hotel terbaik ke-4 di Mekkah. Hotel yang berada di kompleks mewah Abraj Al Bait ini terletak di pelataran Masjidil Haram. Inilah yang membuat Moevenpick Hajar Hotel memiliki kamar dengan pemandangan Ka'bah. Selain itu, hotel ini juga menghadap ke gerbang King Abdul Aziz di Masjidil Haram.

Bangunan dengan 41 lantai ini menawarkan kamar yang elegan, modern serta nyaman. Mayoritas kamar yang ada di sini didesain khusus untuk para tamu yang ingin melaksanakan ibadah Haji atau Umrah. Semua kamar memiliki layanan wifi, TV LCD, dan servis tamu selama 24 jam.

5. Al Safwah Royale Orchid Hotel

Al Safwah Royale Orchid Hotel memiliki pemandangan yang tidak jauh berbeda dibanding hotel-hotel di atas. Hotel ini memiliki jarak sekitar 60 meter dari pelataran Masjidil Haram. Hotel mewah ini juga memiliki kamar-kamar yang memiliki panorama Ka'bah dan Masjidil Haram.

Selain memiliki pemandangan nan indah, Al Safwah Royale Orchid Hotel ternyata juga dikenal sebagai hotel yang menjadi surga belanja. Di hotel mewah ini, setidaknya tersedia 3 lantai khusus yang diisi oleh toko-toko suvenir dan makanan.


Tapak Kaki Sang Pembuat Ka'bah

Tapak Kaki Sang Pembuat Ka'bah

Ini dia tapak kaki Nabi Ibrahim di dekat Ka'bah
Ka'bah adalah arah untuk acuan umat Islam untuk salat. Tapi tahukah Anda, di dekat bangunan tersebut terdapat tapak kaki sang pembuat Ka'bah. Para jemaah haji pun bisa melihatnya dari dekat, ini dia Maqam Nabi Ibrahim!

Ka'bah selalu dipadati traveler muslim tiap harinya, dan jauh lebih ramai lagi saat berlangsungnya ibadah haji seperti sekarang ini. Di sana, mereka bisa melakukan tawaf dan ibadah lainnya. Selain itu, ada beberapa bangunan-bangunan bersejarah di dekat Ka'bah, yang bisa dilihat seperti Maqam Ibrahim.

Dilongok dari situs Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu (9/10/2013) Maqam Ibrahim merupakan batu dengan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Letaknya di dekat Multazam atau berjarak tiga meter di sebelah timur dari Ka'bah.

Jadi, batu tersebut dulu digunakan Nabi Ibrahim untuk berpijak ketika membangun Ka'bah dengan dibantu anaknya, Nabi Ismail. Ingat, Maqam Ibrahim ini adalah bekas tempat berdirinya Nabi Ibrahim, bukan kuburannya.

Umat Muslim percaya, tapak kaki tersebut sudah ada sejak Nabi Ibrahim turun dari batu dan menjadi mukjizat. Meski sudah ada dari zaman nabi, tapi cetakan tapak kakinya masih terjaga keasliannya dan tidak rusak.

Maqam Ibrahim berada di dalam kaca, namun bisa terlihat jelas. Maqam Ibrahim pun mudah ditemukan oleh para jamaah haji, karena mereka bakal selalu melewatinya ketika melakukan tawaf.

Maqam Ibrahim jadi salah satu batu yang dianggap suci yang ada di Masjidil Haram, setelah Hajar Aswad. Namun ada yang berbeda, jika Hajar Aswad biasa dipegang dan dicium, maka Maqam Ibrahim menjadi tempat untuk salat sunah.

Oleh sebab itu, ada banyak jamaah haji yang selalu melakukan ibadah salat di dekat Maqam Ibrahim. Bahkan, Maqam Ibrahim jadi salah satu tempat di kawasan Masjidil Haram sebagai tempat mustajab atau tempat yang doanya akan cepat dikabulkan.

Tapak kaki Nabi Ibrahim sendiri mempunyai ukuran yang berbeda. Satu bagian sedalam 10 centimeter dan satu bagian lagi sedalam 9 centimeter dengan panjang 22 cm dan lebar 11 cm. Menurut sejarah Islam Sheikh Mohd Tahir Al Kurdi memperkirakan bahwa Nabi Ibrahim memiliki ukuran tubuh yang lebih kurang sama dengan kebanyakan manusia saat ini.

Para jamaah haji dan traveler muslim yang datang ke Masjidil Haram diperbolehkan dengan bebas untuk salat di sekitar Maqam Ibrahim. Silakan melihat tapak kaki sang pembuat Ka'bah dari dekat.


Menyusuri Jejak Nabi Musa

Menyusuri Jejak Nabi Musa

Puncak Sinai
Bagi penyuka sejarah, Mesir menyimpan begitu banyak peninggalan penting untuk dunia. Anda dapat melihat Piramida, Sphinx, hingga Gunung Sinai yang sarat sejarah.

Mesir erat kaitannya dengan Piramida dan Sphinx. Terdapat lebih dari 80 piramida di Mesir. Piramida tersebut menyimpan mumi dari raja-raja, sedangkan Sphinx merupakan singa berkepala manusia. Pada malam hari terdapat pertunjukan Pyramid Show, yaitu pertunjukan cahaya laser dan cerita tentang sejarah piramida. Pertunjukkan ini pernah dimasukkan ke dalam salah satu film James Bond. Sayang, biasanya wisatawan datang pada siang hari dan hanya mampir untuk foto saja.

Menyusuri Mesir, jangan melewatkan wisata kota tua Old Cairo. Banyak terdapat gereja-gereja Orthodok di sana. Lorong-lorong yang muat untuk 2-3 orang, banyak terdapat penjual cinderamata khas Kota Tua Kairo. Salah satu yang menarik di lorong ini adalah penjual buku-buku sejarah dan keagamaan, seperti berada di Kwitang, Jakarta Pusat.

Sisi lain dari Mesir yang sayang jika dilewatkan adalah Gunung Sinai. Gunung ini erat kaitannya dengan sejarah keagamaan, khususnya Nabi Musa. Puncak gunung ini dipercaya merupakan tempat Musa menerima The Ten Commandments, atau 10 Perintah Allah dalam bentuk 2 loh batu. Di kaki Gunung Sinai terdapat Biara St Chaterine, dimana di dalamnya dipercaya sebagai tempat Musa melihat semak yang terbakar, seperti dalam ayat Keluaran 3 : 2-3.

Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Perjalanan menuju puncak dapat menggunakan bantuan unta. Disarankan unta hanya digunakan pada saat naik saja, one way, karena alasan keamanan. Mendaki Gunung Sinai biasa dilakukan pada tengah malam. Wisatawan yang menunggangi unta tidak disarankan menyalakan senter. Unta sensitif dengan cahaya. Dia tidak butuh penerangan untuk tahu jalan. Selama berada di atas Onta, dapat dilihat keindahan bintang-bintang.

Perlu diperhatikan, wisatawan harus tetap terjaga selama pendakian karena kanan kiri jalan tersebut adalah jurang-jurang curam. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam, dapat ditemui warung di 'terminal unta'. Tempat ini menjual minuman hangat dan mie rebus.

Selanjutnya, perjalanan harus ditempuh dengan menaiki tangga, kurang lebih 758 anak tangga alami. Bentuknya berkelok-kelok dengan keterjalan yang berbeda-beda. Hati-hati di tempat ini ada Suku Beduin yang menawarkan bantuan dengan meminta bayaran. Lebih baik nego harga dulu jika membutuhkan bantuan untuk dipandu sampai ke atas. Praktisnya, jika mendaki pada saat banyak pengunjung, tinggal mengikuti orang-orang saja, tidak perlu menggunakan jasa Suku Beduin. Hemat dan mengurangi risiko berdebat dengan mereka.

Hal yang paling ditunggu di Puncak Sinai adalah matahari terbit. Saat itu juga, wisatawan akan tersadar bahwa pemandangan di sekitar berupa gunung-gunung batu dan jurang terjal. Bisa disebut ini adalah Journey of Faith. Bermodalkan kepercayaan dan perjuangan untuk bisa sampai puncak.

Perjalanan turun tidak kalah seru. Jalanan masih ramai dengan para pendaki yang memilih waktu pagi hari untuk naik. Bertemu dengan orang-orang dari berbagai bangsa. Uniknya, wisatawan yang turun akan memberi support kepada wisatawan yang akan naik. Bertukar informasi dan semangat. Ada kebersamaan yang terselip, meski tidak saling mengenal.

Menyisir Mesir, membuat manusia tidak habis pikir. Tuhan mencipta semuanya dengan dahsyat.

Popular post

 
Support : Jasa Pembuatan Website | Toko Online | Web Bisnis
Copyright © 2011. Nurul Asri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger