Latest Post
11.32
Selalu Rindu Kembali ke Baitullah
Selalu Rindu Kembali ke Baitullah
Saat menunaikan ibadah haji, Anda akan merasakan kenikmatan
yang berbeda di Mekkah, Arab Saudi. Meski sudah berada di Tanah Air,
rasa rindu untuk kembali ke Baitullah selalu ada.
Menunaikan rukun Islam ke-5 yaitu naik haji, wajib hukumnya bila
rezeki sudah berkecukupan, badan sehat dan masih muda. Bila Anda
memiliki semua itu, bersegeralah untuk memenuhi panggilan-Nya beribadah
ke Tanah Suci.
Saat musim haji, maka berduyun-duyun umat Islam datang dari segala
penjuru dunia untuk memenuhi panggilan-Mu ke Tanah Suci. Menunaikan
ibadah haji atau berumroh, semata-mata untuk mendapatkan ridho dari-Nya.
Meskipun Anda telah menunaikan ibadah haji,
tentunya Anda masih ingin kembali ke Baitullah. Bila semuanya memungkinkan,
ingin selalu menumpahkan rasa rindu dengan Tanah Suci dengan berumroh.
"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan, jadikanlah sebahagian
maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim
dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang
itikaf, yang ruku dan yang sujud." Demikian firman Allah dalam QS Al
Baqarah, ayat 125.
Tangis tak pernah bisa terbendung, ketika membaca doa Tawaf Wada. Lantunan doa di depan Ka'bah, di antara Maqom Ibrahim dan
Hijir Ismail. Saat itu, hati terasa sedih ketika hendak berpamitan
pulang.
"Bismillah, Allahu Akbar, Maha Suci Allah dan segala puji hanya
kepada Allah jua, tiada Tuhan yang disembah selain Allah dan Allah Maha
Agung. Ya Allah, Engkau sendiri telah memudahkan aku untuk datang ke
negeri Mu ini dan Engkau telah menympaikan nikmat-Mu untukku.
Sekarang izinkan aku untuk pulang. Ya Allah janganlah Engkau jadikan
waktuku ini masa terakhirku dengan rumah-Mu. Sekiranya Engkau jadikan
masa terakhirku maka gantilah surga untukku dengan rahmat-Mu. Wahai
Tuhan yang maha Kasih Sayang lebih dari segenap yang kasih, amin ya
rabbal alamin."
Sebentar lagi saudara-saudara kita akan melakukan wukuf di Arafah.
Selanjutnya, mereka akan melempar Jumrah dan Tawaf Wada. Insya Allah,
selama melaksanakan ibadah haji, mereka bisa menjadi haji mabrur saat
pulang ke Indonesia.
Label:
artikel
11.17
Ibadah haji adalah traveling spiritual umat Muslim ke Arab Saudi. Di sanalah mereka melakukan rangkaian ibadah haji dari tanggal 8 sampai 10 Dzulhijah. Disusun detikTravel, Selasa (8/10/2013) berikut lima tempat berdoa saat haji yang diyakini akan dikabulkan Allah:
3. Muzdalifah
Muzdalifah berada di antara Makkah dan Mina. Inilah tempat para jamaah haji singgah setelah dari Padang Arafah. Mereka melakukan ibadah salat Maghrib dan Isya, lalu bermalam di dalam tenda. Lalu, mereka juga mengumpulkan batu kerikil untuk dilemparkan saat Jumroh.
Wajib hukumnya bermalam di Muzdalifah saat melakukan ibadah haji. Saat malam hari, tak sedikit jamaah haji yang bangun dan melakukan salat malam di sana. Mereka lalu melantunkan ayat suci Al Quran dan berdzikir hingga waktu Shubuh tiba.
4. Jamarat
Jamarat adalah tempat melempar batu kerikil kepada tiga pilar batu dan letaknya berada di Mina. Sejarahnya, Nabi Ibrahim melempar setan dengan batu di ketiga tempat ini ketika menggodanya agar tidak mengurbankan Nabi Ismail. Melempar batu kerikil tersebut juga disebut sebagai Jumroh.
Tiga tempat untuk Jumroh tersebut adalah Jumrotul Aqoba, Jumratul Wustho, Jumratul Ula. Di sini para jamaah haji juga berdoa agar terlindungi dari godaan-godaan setan yang terkutuk.
5. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid bersejarah dan paling penting bagi umat Muslim. Sebabnya, masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad dan terdapat makamnya di dalam masjid tersebut.
Memang, Masjid Nabawi sebenarnya tidak termasuk dalam rangkaian ibadah haji. Meski begitu, para jamaah haji selalu menyempatkan datang ke sana. Mereka ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad dan beribadah di dalam masjidnya.
5 Tempat Berdoa yang Dikabulkan Saat Haji
Tempat Berdoa yang Dikabulkan Saat Haji
Makkah - Saat ibadah haji, setidaknya ada lima tempat yang selalu didatangi umat Muslim. Tempat-tempat tersebut pun diyakini jamaah haji sebagai tempat mustajab atau dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan. Apa saja?Ibadah haji adalah traveling spiritual umat Muslim ke Arab Saudi. Di sanalah mereka melakukan rangkaian ibadah haji dari tanggal 8 sampai 10 Dzulhijah. Disusun detikTravel, Selasa (8/10/2013) berikut lima tempat berdoa saat haji yang diyakini akan dikabulkan Allah:
1. Kawasan Masjidil Haram
Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 4 juta jamaah. Umat muslim yang berdoa di sana, diyakini bakal dikabulkan dan mendapat pahala berlipat ganda. Beberapa titik di masjidnya pun juga dianggap mustajab.
Beberapa titik tersebut adalah Makom Ibrahim, Hijr Ismail, Hajar Aswad, Bukit Shafa dan Marwah, dan Rukun Yamani. Umat Muslim yang beribadah haji selalu menyempatkan salat, berdzikir, dan berdoa di titik-titik tersebut. Masjidil Haram pun selalu penuh jamaah selama 24 jam.
Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 4 juta jamaah. Umat muslim yang berdoa di sana, diyakini bakal dikabulkan dan mendapat pahala berlipat ganda. Beberapa titik di masjidnya pun juga dianggap mustajab.
Beberapa titik tersebut adalah Makom Ibrahim, Hijr Ismail, Hajar Aswad, Bukit Shafa dan Marwah, dan Rukun Yamani. Umat Muslim yang beribadah haji selalu menyempatkan salat, berdzikir, dan berdoa di titik-titik tersebut. Masjidil Haram pun selalu penuh jamaah selama 24 jam.
2. Padang Arafah
Padang Arafah merupakan daerah yang luas di sebelah timur Kota Makkah. Di sinilah umat muslim melakukan wukuf saat melakukan ibadah haji, tepatnya saat tanggal 9 Dzulhijah. Jabal Ramah yang ada di sana juga diyakini sebagai tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah turun ke bumi.
Ibadah wukuf dilakukan oleh jamaah haji dari tengah hari sampai sore hari. Umat muslim di sana menghabiskan waktu dengan salat, berdzikir, atau membaca Al Quran. Saat wukuf inilah, umat Muslim percaya kalau doa yang dipanjatkan akan lebih cepat dikabulkan.
Padang Arafah merupakan daerah yang luas di sebelah timur Kota Makkah. Di sinilah umat muslim melakukan wukuf saat melakukan ibadah haji, tepatnya saat tanggal 9 Dzulhijah. Jabal Ramah yang ada di sana juga diyakini sebagai tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah turun ke bumi.
Ibadah wukuf dilakukan oleh jamaah haji dari tengah hari sampai sore hari. Umat muslim di sana menghabiskan waktu dengan salat, berdzikir, atau membaca Al Quran. Saat wukuf inilah, umat Muslim percaya kalau doa yang dipanjatkan akan lebih cepat dikabulkan.
3. Muzdalifah
Muzdalifah berada di antara Makkah dan Mina. Inilah tempat para jamaah haji singgah setelah dari Padang Arafah. Mereka melakukan ibadah salat Maghrib dan Isya, lalu bermalam di dalam tenda. Lalu, mereka juga mengumpulkan batu kerikil untuk dilemparkan saat Jumroh.
Wajib hukumnya bermalam di Muzdalifah saat melakukan ibadah haji. Saat malam hari, tak sedikit jamaah haji yang bangun dan melakukan salat malam di sana. Mereka lalu melantunkan ayat suci Al Quran dan berdzikir hingga waktu Shubuh tiba.
4. Jamarat
Jamarat adalah tempat melempar batu kerikil kepada tiga pilar batu dan letaknya berada di Mina. Sejarahnya, Nabi Ibrahim melempar setan dengan batu di ketiga tempat ini ketika menggodanya agar tidak mengurbankan Nabi Ismail. Melempar batu kerikil tersebut juga disebut sebagai Jumroh.
Tiga tempat untuk Jumroh tersebut adalah Jumrotul Aqoba, Jumratul Wustho, Jumratul Ula. Di sini para jamaah haji juga berdoa agar terlindungi dari godaan-godaan setan yang terkutuk.
5. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid bersejarah dan paling penting bagi umat Muslim. Sebabnya, masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad dan terdapat makamnya di dalam masjid tersebut.
Memang, Masjid Nabawi sebenarnya tidak termasuk dalam rangkaian ibadah haji. Meski begitu, para jamaah haji selalu menyempatkan datang ke sana. Mereka ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad dan beribadah di dalam masjidnya.
Label:
artikel
11.02
Bisa Melihat Ka'bah Dari 5 Hotel Ini
Keren! Bisa Melihat Ka'bah Dari 5 Hotel Ini
Jutaan umat Islam tengah menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.
Melihat Ka'bah yang menjadi kiblat salat selalu menjadi momen
mengharukan. Menginap di 5 hotel ini akan membuat Anda tak lepas pandangan dari Ka'bah.
Betapa
indahnya melihat Masjidil Haram lengkap dengan Ka'bah di tengahnya saat
Anda membuka jendela kamar. Pemandangan indah ini bisa Anda nikmati di
beberapa hotel yang ada di
sekeliling Ka'bah. Disusun detikTravel, Selasa (23/10/2012) berikut 5
hotel yang memiliki pemandangan indah Ka'bah langsung dari kamarnya:
1. Swiss Hotel Makkah
Inilah
hotel paling besar di Arab Saudi sampai saat ini. Ditengok dari situs
resminya, Swiss Hotel Makkah memiliki 1.487 kamar deluxe dan suite yang
tentu akan memanjakan semua tamunya. Bangunan yang modern dan elegan
sengaja dibuat menghadap Masjidil Haram agar banyak kamar yang menghadap
Ka'bah.
Hotel ini dibuka awal Agustus 2012 lalu, namun sudah
banyak wisawatan yang menginap di sini. Jika tak sempat turun ke
Masjidil Haram, hotel ini memiliki ruang salat terbuka di lantai 8 yang
mampu menampung hingga 800 orang. Salat di sini, para tamunya masih
tetap bisa melihat Ka'bah di bawah sana.
2. Zam-zam Tower
Zam-zam
Tower menjadi hotel saingannya Swiss Hotel Makkah. Sampai saat ini,
Zam-zam Tower adalah hotel yang paling dekat dengan Masjidil Haram.
Hotel ini hanya berjarak 1-5 meter dari halaman depan Masjidil Haram.
Zam-zam
Tower kerap menjadi tempat menginap jamaah Haji eksklusif. Letaknya
yang dekat dengan Ka'bah dan pelayanannya yang baik membuatnya jadi
pilihan yang sempurna bagi para jamaah. Saking dekatnya dengan Ka'bah,
para tamu hotel bisa langsung melihat Ka'bah saat membuka jendela
kamarnya.
3. Dar Al Tawhid Intercontinental
Meski
bukan yang terdekat dari Masjidil Haram, namun Dar Al Tawhid
Intercontinental didaulat menjadi hotel terbaik di Mekkah. Selain
kamar-kamarnya memiliki pemandangan ke Masjidil Haram, restoran-restoran
yang ada di hotel ini juga memiliki pemandangan yang sama.
Letaknya
memang tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram, hanya butuh jalan kaki
sekitar 1,5 menit saja. Jika Anda menginap di sini dan ingin menghadap
ke Ka'bah, pilihlah kamar yang menghadap ke arah timur laut. Juga,
jangan memilih kamar yang terlalu tinggi agar Ka'bah tidak tampak
terlalu kecil.
4. Moevenpick Hajar Hotel
Moevenpick
Hajar Hotel disebut-sebut sebagai hotel terbaik ke-4 di Mekkah. Hotel
yang berada di kompleks mewah Abraj Al Bait ini terletak di pelataran
Masjidil Haram. Inilah yang membuat Moevenpick Hajar Hotel memiliki
kamar dengan pemandangan Ka'bah. Selain itu, hotel ini juga menghadap ke
gerbang King Abdul Aziz di Masjidil Haram.
Bangunan dengan 41
lantai ini menawarkan kamar yang elegan, modern serta nyaman. Mayoritas
kamar yang ada di sini didesain khusus untuk para tamu yang ingin
melaksanakan ibadah Haji atau Umrah. Semua kamar memiliki layanan wifi,
TV LCD, dan servis tamu selama 24 jam.
5. Al Safwah Royale Orchid Hotel
Al
Safwah Royale Orchid Hotel memiliki pemandangan yang tidak jauh berbeda
dibanding hotel-hotel di atas. Hotel ini memiliki jarak sekitar 60
meter dari pelataran Masjidil Haram. Hotel mewah ini juga memiliki
kamar-kamar yang memiliki panorama Ka'bah dan Masjidil Haram.
Selain
memiliki pemandangan nan indah, Al Safwah Royale Orchid Hotel ternyata
juga dikenal sebagai hotel yang menjadi surga belanja. Di hotel mewah
ini, setidaknya tersedia 3 lantai khusus yang diisi oleh toko-toko
suvenir dan makanan.
Label:
artikel
10.47
Tapak Kaki Sang Pembuat Ka'bah
Tapak Kaki Sang Pembuat Ka'bah
Ini dia tapak kaki Nabi Ibrahim di dekat Ka'bah |
Ka'bah adalah arah untuk acuan umat Islam untuk salat. Tapi tahukah
Anda, di dekat bangunan tersebut terdapat tapak kaki sang pembuat
Ka'bah. Para jemaah haji pun bisa melihatnya dari dekat, ini dia Maqam
Nabi Ibrahim!
Ka'bah selalu dipadati traveler muslim tiap
harinya, dan jauh lebih ramai lagi saat berlangsungnya ibadah haji
seperti sekarang ini. Di sana, mereka bisa melakukan tawaf dan ibadah
lainnya. Selain itu, ada beberapa bangunan-bangunan bersejarah di dekat
Ka'bah, yang bisa dilihat seperti Maqam Ibrahim.
Dilongok dari
situs Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu (9/10/2013) Maqam
Ibrahim merupakan batu dengan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika
membangun Ka'bah. Letaknya di dekat Multazam atau berjarak tiga meter di
sebelah timur dari Ka'bah.
Jadi, batu tersebut dulu digunakan
Nabi Ibrahim untuk berpijak ketika membangun Ka'bah dengan dibantu
anaknya, Nabi Ismail. Ingat, Maqam Ibrahim ini adalah bekas tempat
berdirinya Nabi Ibrahim, bukan kuburannya.
Umat Muslim percaya,
tapak kaki tersebut sudah ada sejak Nabi Ibrahim turun dari batu dan
menjadi mukjizat. Meski sudah ada dari zaman nabi, tapi cetakan tapak
kakinya masih terjaga keasliannya dan tidak rusak.
Maqam Ibrahim
berada di dalam kaca, namun bisa terlihat jelas. Maqam Ibrahim pun mudah
ditemukan oleh para jamaah haji, karena mereka bakal selalu melewatinya
ketika melakukan tawaf.
Maqam Ibrahim jadi salah satu batu yang
dianggap suci yang ada di Masjidil Haram, setelah Hajar Aswad. Namun ada
yang berbeda, jika Hajar Aswad biasa dipegang dan dicium, maka Maqam
Ibrahim menjadi tempat untuk salat sunah.
Oleh sebab itu, ada
banyak jamaah haji yang selalu melakukan ibadah salat di dekat Maqam
Ibrahim. Bahkan, Maqam Ibrahim jadi salah satu tempat di kawasan
Masjidil Haram sebagai tempat mustajab atau tempat yang doanya akan
cepat dikabulkan.
Tapak kaki Nabi Ibrahim sendiri mempunyai
ukuran yang berbeda. Satu bagian sedalam 10 centimeter dan satu bagian
lagi sedalam 9 centimeter dengan panjang 22 cm dan lebar 11 cm. Menurut
sejarah Islam Sheikh Mohd Tahir Al Kurdi memperkirakan bahwa Nabi
Ibrahim memiliki ukuran tubuh yang lebih kurang sama dengan kebanyakan
manusia saat ini.
Para jamaah haji dan traveler muslim yang
datang ke Masjidil Haram diperbolehkan dengan bebas untuk salat di
sekitar Maqam Ibrahim. Silakan melihat tapak kaki sang pembuat Ka'bah
dari dekat.
Label:
artikel
06.16
Menyusuri Jejak Nabi Musa
Menyusuri Jejak Nabi Musa
Puncak Sinai |
Bagi penyuka sejarah, Mesir
menyimpan begitu banyak peninggalan penting untuk dunia. Anda dapat
melihat Piramida, Sphinx, hingga Gunung Sinai yang sarat sejarah.
Mesir
erat kaitannya dengan Piramida dan Sphinx. Terdapat lebih dari 80
piramida di Mesir. Piramida tersebut menyimpan mumi dari raja-raja,
sedangkan Sphinx merupakan singa berkepala manusia. Pada malam hari
terdapat pertunjukan Pyramid Show, yaitu pertunjukan cahaya laser dan
cerita tentang sejarah piramida. Pertunjukkan ini pernah dimasukkan ke
dalam salah satu film James Bond. Sayang, biasanya wisatawan datang pada siang hari dan hanya mampir untuk foto saja.
Menyusuri Mesir, jangan melewatkan wisata
kota tua Old Cairo. Banyak terdapat gereja-gereja Orthodok di sana.
Lorong-lorong yang muat untuk 2-3 orang, banyak terdapat penjual
cinderamata khas Kota Tua Kairo. Salah satu yang menarik di lorong ini
adalah penjual buku-buku sejarah dan keagamaan, seperti berada di
Kwitang, Jakarta Pusat.
Sisi lain dari Mesir yang sayang jika
dilewatkan adalah Gunung Sinai. Gunung ini erat kaitannya dengan sejarah
keagamaan, khususnya Nabi Musa. Puncak gunung ini dipercaya merupakan
tempat Musa menerima The Ten Commandments, atau 10 Perintah Allah dalam
bentuk 2 loh batu. Di kaki Gunung Sinai terdapat Biara St Chaterine,
dimana di dalamnya dipercaya sebagai tempat Musa melihat semak yang
terbakar, seperti dalam ayat Keluaran 3 : 2-3.
Lalu Malaikat
Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari
semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala,
tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, "Baiklah aku menyimpang ke sana
untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar
semak duri itu?"
Perjalanan menuju puncak dapat menggunakan
bantuan unta. Disarankan unta hanya digunakan pada saat naik saja, one
way, karena alasan keamanan. Mendaki Gunung Sinai biasa dilakukan pada
tengah malam. Wisatawan yang menunggangi unta tidak disarankan
menyalakan senter. Unta sensitif dengan cahaya. Dia tidak butuh
penerangan untuk tahu jalan. Selama berada di atas Onta, dapat dilihat
keindahan bintang-bintang.
Perlu diperhatikan, wisatawan harus
tetap terjaga selama pendakian karena kanan kiri jalan tersebut adalah
jurang-jurang curam. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5
jam, dapat ditemui warung di 'terminal unta'. Tempat ini menjual
minuman hangat dan mie rebus.
Selanjutnya, perjalanan harus
ditempuh dengan menaiki tangga, kurang lebih 758 anak tangga alami.
Bentuknya berkelok-kelok dengan keterjalan yang berbeda-beda. Hati-hati
di tempat ini ada Suku Beduin yang menawarkan bantuan dengan meminta
bayaran. Lebih baik nego harga dulu jika membutuhkan bantuan untuk
dipandu sampai ke atas. Praktisnya, jika mendaki pada saat banyak
pengunjung, tinggal mengikuti orang-orang saja, tidak perlu menggunakan
jasa Suku Beduin. Hemat dan mengurangi risiko berdebat dengan mereka.
Hal
yang paling ditunggu di Puncak Sinai adalah matahari terbit. Saat itu
juga, wisatawan akan tersadar bahwa pemandangan di sekitar berupa
gunung-gunung batu dan jurang terjal. Bisa disebut ini adalah Journey of
Faith. Bermodalkan kepercayaan dan perjuangan untuk bisa sampai puncak.
Perjalanan
turun tidak kalah seru. Jalanan masih ramai dengan para pendaki yang
memilih waktu pagi hari untuk naik. Bertemu dengan orang-orang dari
berbagai bangsa. Uniknya, wisatawan yang turun akan memberi support
kepada wisatawan yang akan naik. Bertukar informasi dan semangat. Ada
kebersamaan yang terselip, meski tidak saling mengenal.
Menyisir Mesir, membuat manusia tidak habis pikir. Tuhan mencipta semuanya dengan dahsyat.
Label:
artikel
Popular post
-
Peta Lokasi Perang Badar Perang Badar adalah peperangan yang terjadi di Badar tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah, bertepatan deng...
-
Peta Wilayah Madinah Analisa Peta Madinah (sebelumnya bernama Yatsrib) dikelilingi oleh perkampungan kabilah-kabilah besar...
-
Peta Lokasi Masjidil haram dan Masjidil Aqsha Isra berarti 'diperjalankan pada waktu malam'. Rasulullah dituntun oleh Allah dar...