Latest Post

Thaif

Kota Thaif

Peta Lokasi Kota Thaif
Thaif  adalah kota di Provinsi Mekkah, Arab Saudi pada ketinggian 1.700 m di lereng Pegunungan Sarawat. Kota ini memiliki populasi 521.273 penduduk (2004). Kota ini juga merupakan pusat area agrikultur yang terkenal akan anggur dan madunya.
 

Analisa Peta

Thaif terletak di arah selatan dari Kota Mekah, berjarak sekitar 80 km. Wilayah ini merupakan daerah di Jazirah Arab paling subur dan nyaman cuacanya. Pada masa awal jahiliyah dan awal kedatangan islam, Thaif selalu menjadi tujuan berkunjung orang-orang Arab, terutama para pembesar dan orang-orang kaya mekah dan sekitarnya untuk menikmati alamnya. Pada awal-awal periode Rasulullah di Mekah, beliau mendakwahkan Islam ke penduduk thaif sebelum ke penduduk Madinah. Di samping Thaif merupakan wilayah  terdekat dari kota Mekah. Di tempat ini, terdapat orang-orang yang menyembah berhala, seperti halnya kota Mekah. Di Thaif ini pula, rasulullah mengalami penganiayaan yang berat dari penduduknya hingga kemudian Allah menolongnya dan menyelamatkannya ke sebuah tempat yang aman.

Sirah Nabawiyah

Kepergian Abu Thalib, sang paman (orang yang paling disegani di kalangan Quaraisy), membuat hati Rasulullah sangat bersedih. Cobaan pun datang bertubi-tubi. Orang-orang Quaraisy mulai leluasa mengancam dan menyakiti Rasulullah. Ditemani Zaid bin Haritsah, beliau pergi ke Thaif untuk mendapat bantuan dari penduduk Thaif (Rasulullah pernah disusui oleh seorang wanita dari bani Sa'ad bin Bakr).

Thaif merupakan pusat kekuatan dan kepemimpinan di wilayah Hijaz. Thaif juga dikenal dengan daerah yang subur dan penduduknya lebih makmur dari daerah sekitar lainnya. Thaif merupakan tempat idaman bagi penduduk Arab. Akan tetapi, Thaif sebagai sebagai daerah yang bersaing ketat dengan Mekah dalam segi keyakinan dan ekonomi. Disitu terdapat patung Latta yang menyaingi Hubal di Ka'bah. Disamping itu, kepergian Rasulullah ini adalaj untuk menyebarkan Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian.

Di Thaif, Rasulullah menemui para pembesar dari bani Tsaqif. Beliau duduk bersama mereka dan mengajak untuk beriman kepada Allah. Beliau menghadapi penolakan yang keras dari penduduk Thaif, mereka mencerca dan melempari Rasulullah, menghadang dari berbagai penjuru, kaki rasulullah berlumur darah, hati beliau tidak henti-henti berdoa mengadu kepada Allah, berlindung di bawah pohon kurma. Pada saat itulah, malaikat datang dan meminta izin kepada Rasulullah untuk membalikkan gunung dan menimpakannya kepda mereka. Namun, Rasulullah menolaknya dan berharap dari mereka akan lahir keturunan yang menyembah kepad Allah semata. Ketika Uthbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah menyaksikan itu, tergeraklah hati keduanya lalu memanggil budaknya yang bernama Addas untuk memberi anggur secukupnya. Budak itu pun masuk Islam setelah menyaksikan akhlak Rasulullah saw. Kemudian, rasulullah kembali dari Thaif menuju Mekah meski kaum Quraisy lebih keras dalam menentang dan memusuhinya.

Thaif Masa Kini

Thaif terkenal karena hasil buminya. Selain sebagai pemasok sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti delima/rumman, daerah ini juga menjadi pemasok bunga. Bahan baku parfum khas Saudi semacam ambar, misik, dan jasmin, banyak dihasilkan dari kawasan ini.


Belakangan, Pemerintah Arab Saudi menggencarkan daerah ini sebagai daerah wisata dan sedang mempersiapkan diri menjadi tempat pendaratan jamaah haji, selain Jeddah dan Madinah. Untuk itu, berbagai prasarana dan sarana publik, saat ini sedang banyak dibangun.

Di jantung Kota Thaif, terdapat beberapa masjid, seperti Masjid Jami' Khodimul Haramain Syarifain, Masjid Addas, Masjid Ku' (ku'un), masjid tempat Rasulullah dilontar batu oleh penduduk Thaif, dan Masjid Jami' Abdullah bin Abbas yang digunakan Rasulullah untuk shalat Zhuhur dan Ashar di-jama' taqdim qosor. Di belakang masjid itulah, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas.

Ibnu Abbas adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah. Selain itu, sekitar 20 km dari Thaif akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. Perbukitan yang bebatuan nan menghijau dihiasi berbagai permainan malahi, ranumnya buah-buahan dan sayur-sayuran.

Villa-villa milik para amir dan para konglomerat, juga banyak dibangun di daerah As-Safa ini. Namun, untuk memasuki kawasan itu, saat ini diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat. Hal ini mungkin karena di tempat ini terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi.


Masjid Ibn Abbas

Masjid Ibnu Abbas
Abdullah bin Abbas ra, beliau salah satu sahabat Nabi Saw yang amat di cintai oleh Rosulullah Saw. Abdullah Ibnu Abbas ra, lebih terkenal dengan sebutan ‘’Ibn Abbas ra’’. Pada tulisan sebelumnya telah diceritakan Makkah sebagai tempat rekreasi (wisata) di Arab Saudi, karena alamnya indah dan udaranya sejuk.

Nabi Muhammad Saw dua kali datang di Thoif dalam rangka berdakwah. Pertama pada waktu beliau mengajak dan mencari suaka politik di Thaif karena orang kafir Makkah memusuhinya. Tetapi, penduduk Thaif menolak, bahkan mencaci dan melemparinya dengan batu, hingga kaki Nabi Muhamamd Saw berdarah-darah. Tetapi, kondisi itu tidak membuat Nabi Saw menyesal atau dendam kepada mereka. Malahan beliau Saw mendo’akan orang-orang yang menyakitinya agar supaya Allah Swt memberikan hidayah. Karena memang penduduk Thaif yang memusuhinya kondisnya masih jahiliyyah alais tidak mengerti.

Berikutnya, Nabi Saw dan Abu Bakar, Umar, Ali Ibn Abi Thalib ra untuk membebaskan kota Thoif. Nabi Saw dengan beberapa sahabat lain mengajak Bani Tsqif untuk memeluk islam setelah perang Hunain.  Di Thaif terjadi peperangan, 11 sahabat Nabi Saw gugur menjadi Sahid. Mereka di Makamkan di Thaif (makam para suhada), dimana dekat tempat itu sekarang di bangun Masjid Besar.

Ketika berkunjung ke Thaif tidak lepas darik Kisah Ibnu Abbas ra. Dimana beliau pernah wasiat agar supaya kelak kaku meninggal di makamkan di Thaif bersama para Suhad’. Alasannya sangat sederhana, beliau merasa tidak pantas di Makkah, sebab Makkah adalah tanah suci, sementara dirinya merasa banyak dosanya. Sungguh mulia Abdullah bin Abbas ra. Seorang sahabat sejati yang mencintai Nabi Saw dan dicintai Nabi. Thaif menjadi tempat peristirahatan terahirnya.

Masjid besar yang dibangun di Thaif dinamakan dengan Masjid Abdullah Ibn Abbas. Di bangun pada tahun 592 H, para pemerintah Nasir li Dinillah Abi Al-Abbas Ahmad bin Al-Mustadi al-Abbasi. Dinamakan Masjid Ibn Abbas, karena tempatnya disamping Makam Ibn Abbas. Makam Ibn Abbas terletak di depan tempat sholat wanita sekarang. Ada juga seorang tokoh besar yang bernama Imam Muhammad bin Al-Hanafiyah bin Ali Ibn Abi Thalib.

Jadi berkunjung ke-Thaif tidak hanya sekedar rekreasi. Lebih dari meneladani kecerdasan Abdullah Ibn Abbas dan kegigihan dan keberanian 11 para sababat Nabi yang membela Islam. Semoga, ketika berada di Makkah tidak hanya menikmati indahnya kota Thaif, lebih dari itu berziarah kepada Abdullah bin Abbas, sekaligus  tahiyyatul masjid shoat di Masjid Ibn Abbas ra.  






Kisah Kesaksian Nabi Idris Melihat Surga dan Neraka

Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris selalu melakukan ibadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. "Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?"

"Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh," kata Izrael .

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

"Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya," kata Izrael .

"Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya," Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Dia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya.

Melihat itu, Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan tersebut. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. "Assalamu'alaikum." kata Izrael kepada Malaikat Ridwan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. "Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah." ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.

Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. "Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali."

"Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga," jawab Izrael .

Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. "Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah," Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.

"Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti," kata Nabi Idris.

"Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya," kata Ijaril.

"Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris berusia 82 tahun.


(Disarikan dari seribu satu kisah Islami).

Popular post

 
Support : Jasa Pembuatan Website | Toko Online | Web Bisnis
Copyright © 2011. Nurul Asri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger